Monday 24 August 2015

Resensi novel padang bulan

Oleh : Muhammad Fariq Alfahri

HIDUP ITU PERJUANGAN

dsa
Judul Buku                  : Padang Bulan
Penulis                         : Andrea Hirata
Penerbit                      : Bentang Pustaka,Yogyakarta
Cetakan                      : Pertama, Juni 2010
Jenis Buku                   : Novel
Tebal Buku                  : xii + 254 halaman ; 20,5 cm
Andrea Hirata lahir di Belitong pada tanggal 24 Oktober 1982. Andrea merupakan penulis novel fenomenal Laskar Pelangi. Selain menulis Laskar Pelangi, Andrea juga menulis Sang Pemimpi, Edensor, serta Maryamah Kaarpov. Keempat novel tersebut tergabung dalam tetralogi. Keempat novel itu juga sudah terbit dalam edisi Internasional di berbagai Negara.
Setelah keempat novel itu, Andrea Hirata kembali menulis novel. Padang Bulan merupakan novel kelimanya setelah keempat novel sebelumnya. Jika keempat novel sebelumnya tergabung pada tetralogi, Padang Bulan merupakan novel pertama dari dwilogi Padang Bulan.
Kisah dari novel bermula ketika seorang anak kelas enam SD yang bernama Enong harus berhenti bersekolah karena harus mencari nafkah bagi keluarganya setelah ayah tercintanya meninggal dunia. Enong yang begitu mencintai pelajaran bahasa inggris harus berjuang mencari kerja untuk menghidupi keluarganya agar adik – adiknya tidak putus sekolah. Perjalanan penuh cobaan dan usahanya yang tiada henti menjadi sajian di dalam novel ini.
Bukan hanya Enong saja yang sengsara, Ikal yang dilanda kecemburuan juga sengsara dan kesakitan. Akibat dari cinta pertamanya terhadap seorang perempuan tionghoa, hidupnya menjadi berantakan. Berantakan karena kecemburuan Ikal terhadap lelaki lain. Kegilaan- kegilaan Ikal dan sahabat karibnya, Detektif M Nur dalam menjalani hidup bersama sebagai seorang pengangguran menjadi sajian yang unik dan tentu sangat menarik.
Novel Padang Bulan karya Andrea Hirata ini mengisahkan orang-orang melayu di kampung Belitong. Semua hal yang disajikan dalam buku ini benar-benar menarik. Bahasanya mudah untuk dipahami, sehingga buku ini dapat dibaca untuk segala umur. Apalagi buku ini juga menyajikan humor.
Dari novel Padang Bulan ini, pelajaran yang dapat dipetik adalah hidup ini penuh cobaan. Sehingga, jangan biarkan cinta membutakan segala-galanya. Harus tetap berusaha dalam hidup dan harus selalu ikhlas.

0 comments:

Post a Comment